Sabtu, 25 Desember 2010

Merry Christmas

Saya selaku admin yang kurang bertanggung jawab atas blog ini, mengucapkan:



Bagi yang merayakannya.
God Bless Us.

*Maaf, entri baru belum ada tanda-tanda akan keluar :(

Rabu, 29 September 2010

The Witches that will Live Wealthy Ever After

Apa kabar? maaf atas menghilangnya saya beberapa saat (bulan maksudnya) dituntut kehidupan untuk kembali ke dunia nyata dan meninggalkan dunia maya sementara, membuat saya tidak bisa (atau tidak mau) berkunjung ke blog ini dulu beberapa saat yang lalu, karena saya pasti merasa bersalah kalau kembali lagi ke sini -.-

yah, berhubung saya sedang tidak sempat searching tentang hal-hal yang rumit saat ini, kita bicarakan hal yang ringan-ringan saja yah.




Siapa yang tidak kenal JK Rowling?
Sang maestro yang menciptakan novel best seller yang mengguncang dunia dengan karyanya yang luar biasa. Tujuh seri Harry Potter yang dibuatnya, telah mengubah dunia, memperkenalkan imajinasi pada semua orang dan memberi teladan sekaligus decak kagum bagi para pengagum beratnya (termasuk saya).
Saya copy dari wikipedia:
Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris. Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya. Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000. Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Tidak bisa dipungkiri, bahkan bagi pembenci (haters) seri Harry Potter sekalipun, bahwa cerita tentang penyihir berkacamata itu telah membawa dampak besar dan menorehkan sejarah baru dalam dunia sastra modern. Bagi para pembaca setia, tidak akan heran lagi dengan kisah terciptanya cerita ini, karena ada tertulis jelas di bagian belakang beberapa buku. namun, bagi yang tidak membaca bukunya, saya perlu memberi tahu anda, bahwa cerita bagus, harta berlimpah dan ketenaran tidak bisa diperoleh secara instan, bahkan seorang JK Rowling pun (yang dikenal sebagai wanita terkaya di Inggris) tidak memperolehnya tanpa usaha yang keras.



Saya ringkas dari biografi singkat yang terdapat di bagian belakang buku Harry Potter and The Goblet of Fire milik saya, kisah singkat mengenai perjuangan si wanita luar biasa ini sampai mencapai kesuksesan seperti sekarang.

Alkisah (?) hiduplah seorang wanita bernama Joanne Kathleen Rowling. Sejak kecil dia sudah menunjukan bakat menulis, cerita pertamanya berjudul "Kelinci" dia buat saat berusia 6 tahun. Dengan saran orang tuanya, dia bersekolah di Sastra Prancis di Universitas Exeter dengan harapan untuk menjadi sekretaris dwibahasa. Namun, ternyata saat rapat-rapat dia bukannya mencatat, malah sibuk mengarang cerita. Akibatnya dia dipecat dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Tahun 1990, saat kereta apinya dari Manchester menuju London mogok selama empat jam, ide cerita tentang Harry Potter muncul ketika dia sedang memandangi segerombolan sapi melalui jendela. Selama bulan-bulan berikutnya, Joanne sibuk mengembangkan ide kisah petualangan Harry Potter. Pada saat itu, dia menikah dengan Jorge Arantes dan menikah paad tahun 1993. Lahirlah putrinya bernama Jessica. Namun pernikahan ini tidak berhasil dan mereka bercerai.

Setelah bercerai ini, Joanne memasuki masa yang suram. Dia begitu miskin karena tidak memiliki pekerjaan tetap, kemana-mana harus berjalan kaki walau ongkos bis di sana murah. Dia sering duduk dan menulis di sebuah cafe, karena flatnya yang sempit bukan tempat yang tepat untuk mendapatkan inspirasi. Untung si penilik kafe baik, membiarkan Joanne menulis di sana meski dia hanya memesan secangkir kopi dan segelas air, sementara bayinya tertidur.

Setelah script ceritanya selesai pun, dia tidak langsung sukses dalam mencari penerbit. Beberapa penerbit pertama yang dia datangi menolak naskahnya mentah-mentah karena menurut mereka tidak masuk akal bagi orang dewasa dan terlalu tebal untuk menjadi novel anak-anak. Tapi Joanne tidak menyerah. pada tahun 1997 nasibnya berubah. Penerbit Inggris, Bloomsbury Press, bersedia menerbitkan buku Harry Potter yang pertama yakni Harry Potter and the Sorcerers Stone.

Kini, tidak ada orang yang tidak tahu tentang penyihir cilik karangannya. Bukunya memperoleh berbagai penghargaan dan telah diangkat ke layar lebar. Bahkan setelah buku terakhirnya selesai dikeluarkan, para penggemar setianya di seantero dunia tidak mau beranjak menggemari buku lain yang bermunculan.

Jika membacanya, kita menyadari bahkan hal besar pun dimulai dari kerja keras dan usaha yang tidak putus-putus. Sadari keistimewaan yang kita miliki dan kembangkanlah, siapa yang tahu jika kita adalah JK Rowling-JK Rowling selanjutnya yang akan menorehkan sejarah baru di dunia.